Nama :Ansor Budiman
NIM:1302045098
Latar Belakang
Regionalisme
adalah proses politik untuk peningkatan kualitas kerja sama atau penyatuan antar negara dalam suatu kawasan wilayah
tertentu yang umumnya berdekatan secara geografis.
Amerika
Selatan merupakan kawasan yang terdiri dari 12 negara, dimana 10 diantaranya
adalah negara Latin meliputi Argentina, Bolivia, Brazil, Chili, Kolombia,
Ekuador, Paraguay, Peru, Uruguay, dan Venezuela . Oleh karena itu, Amerika
Selatan juga lebih sering disebut sebagai Amerika Latin. Amerika Latin adalah
kawasan dengan ketimpangan dan kesenjangan yang sangat tinggi. Selain itu,
pengalaman historis negara-negara di kawasan ini dalam lima abad terakhir
diwarnai dengan rezim oligarki yang sangat kuat ditambah dengan raksasa
industri asing, seperti Amerika Serikat (AS) dan China berlomba-lomba untuk
‘menguasai’ kawasan ini.
Amerika
Serikat sejak tahun 1991 mencanangkan Free Trade Area of the Americas (FTAA)
sebagai hemispheric economic integration
yang gagal merebut hati negara-negara Amerika Latin dan kandas di tahun
2005. Dengan gagalnya FTAA ini sekaligus mengurangi ketergantungan kawasan ini
terhadap Amerika Serikat
Salah
satu bentuk regionalisme di Amerika Latin terlihat dari terbentuknya Latin
America Free Trade Area (LAFTA) dibentuk pada 1960-an melalui perjanjian yang
ditandatangni di Montedeivo oleh Argentna, Brazil, Chili, Meksiko, Paraguay,
Peru, dan Uruguan kemudian Bolivia, Kolombia, Ekuador dan Venezuela ikut
bergabung.
Organisasi
Regional yang lainnya adalah Mercado Comun del Sur atau MERCOSUR lahir dari
perjanjian Ascuncion yang diamandemen kembali dalam perjanjian Ouro Perto,
dimana sekarang beranggotakan Brasil, Argentina, Uruguay dan Paragua, Chili,
Bolivia, Peru, kolombia dan Venezuela. Meskipun MERCOSUR muncul sebelum FTAA
namun MERCOSUR muncul sebagai organisasi regional yang mandiri Sebagai
organisasi regional yang tidak hanya terfokus pada perekonomian saja namun juga
berusaha meningkatkan integrasi nilai dan budaya antar negara anggotanya sehingga
menunjukkan nilai positifnya.
Selain
organisasi diatas terdapat pula ALBA (Bolivarian Alliance for the Americas)
merupakam kerja sama regional yang didirkan Venezuela dan Kuba di tahun 2004
dan beranggotakan 8 negara dikawasn Amerika Latin. ALBA berkomitmen untuk
memajukan Amerika Latin tanpa intvensi asing, anti imperialisme dan
kapitalisme.
Regionalisme
Amerika Selatan juga warnai oleh Pembentukan Andean Community, Alianza
Bolivarianapara los Pueblos de Nuestra America dan Union
de Naciones Suramericanas (Uni Bangsa-bangsa Amerika Selatan) yang
disingkat Unasur pada tahun 2008, serta Comunidad de Estados Latino Americanos Caribenos (Komunitas Negara-negara
Amerika Latin dan Karibia) disingkat CELAC ditahun 2011.
Perkembangan
regionalisme di Kawasan Amerika Latin tidak lepas dari peran MERCOSUR (Mercado ComĂșn
del Sur) adalah blok perdagangan di Amerika Selatan yang dibentuk dengan tujuan
untuk memudahkan pergerakan barang, jasa, modal, dan manusia di antara
negara-negara anggotanya yaitu Brazil, Argentina, Paraguay, dan Uruguay dimana
MERCOSUR adalah benteng melawan expansi AS.
Menurut
saya proses regionalisme di Amerika Latin dapat dijelaskan melalui Teori System
dengan pandangan Neorealisme dimana negara dengan power lebih kecil menggunakan
institusi regional sebagai senjata perlawanan terhasap dominasi negara
superpower seperi Amerika Serikat dan asumsi realis bahwa institusi
internasional dibentuk dan dipengaruhi oleh kepentingan negara yang menjadi
anggota dari institusi tersebut.
Pendukung Regionalisme di Amerika Latin
Regionalisme
di Amerika Latin sangat dipengaruhi oleh perkembangan Institusi regional yang
telah diuraikan sebelumnya disamping itu Regionalisme Amerika Latin juga
didukung oleh faktor pendukung external khususnya Amerika Serikat. Perubahan
dalam politik luar negeri Amerika Serikat mempengaruhi regionalisme di Amerika
Latin dikarenakan posisi Amerika Serikat sebagai hegemon baik di regional
Amerika maupun dalam lingkup global. Hal inilah yang mendorong masuknya
liberalisme ke wilayah Amerika Latin dan menimbulkan kesadaran regional
negara-negara dalam wilayah tersebut.
Faktor kedua datang dari Republik Rakyat China, Cina merupakan
saingan bagi organisasi regional di Amerika Latin termasuk Mercosur Sedangkan Cina
memiliki pasar yang jauh kompetitif dibandingkan negara-negara Mercosur yang
menjual sumber daya alam. Namun kompetisi antara Mercosur dan China dapat
diminimalisir dengan keberadaan Amerika Serikat sebagai saingan baik bagi
Mercosur maupun bagi China. Hal ini mendorong hubungan kerjasama yang saling
menguntungkan antara China dengan potensi SDM-nya dan MERCOSUR dengan hasil
alam mineral, minyak dan agrikulturnya.
Penghambat Regionalisme Amerika Latin
Hambatan muncul dari Perkembangan
perpolitikan yang berdiri pada pandangan sosialis dan menentang liberalisasi
perdagangan MERCOSUR terutama setelah Hugo Chavez terpilih kembali menjadi
Presiden Venezuela dan Evo Morales sebagai Presiden Bolivia pada tahun 2006
dimana MEROCUR bertolak belakang dengan ALBA yang berusaha menerapkan Fair
Trade serta masalah ekonomi antar negara anggota MERCOSUR yang menjadi halangan
untuk melakukan integrasi yang sesungguhnya terutama dari Negara-negara besar
seperti Brasil dan Argentina yang sering mengambil keputusan tanpa
memperhitungkan existensi negara-negara anggota lainnya serta
Kesimpulan
Berdasarkan uraian singkat di atas dapat
disimpulkan bahwa proses menuju regionalisme sedang berjalan di Amerika Latin baik MERCOSUR maupun ALBA meskipun bertentangan dengan dalam
haluannya namun tetap bertuju meningkatkan kerja sama untuk kesejahteraan dan melawan
raksasa industri asing, seperti Amerika Serikat (AS) dan China yang
berlomba-lomba untuk ‘menguasai’ kawasan ini sejalan dengan hal tersebut saya
optimis dengan munculnya Regionalisme di Kawasan Amerika Latin ke Arah
Integritas yang lebih baik meskipun dalam perekembangannya mungkin masih jauh
bila dibandingkan dengan Uni Eropa yang sudah sampai dalam kemapanan Economic
Union nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar