Senin, 12 Januari 2015

Regionalisme di Amerika Latin


Nama :Ansor Budiman
NIM:1302045098


Regionalisme di Amerika Latin


Latar Belakang

Regionalisme adalah proses politik untuk peningkatan kualitas kerja sama atau penyatuan  antar negara dalam suatu kawasan wilayah tertentu yang umumnya berdekatan secara geografis. 
Amerika Selatan merupakan kawasan yang terdiri dari 12 negara, dimana 10 diantaranya adalah negara Latin meliputi Argentina, Bolivia, Brazil, Chili, Kolombia, Ekuador, Paraguay, Peru, Uruguay, dan Venezuela . Oleh karena itu, Amerika Selatan juga lebih sering disebut sebagai Amerika Latin. Amerika Latin adalah kawasan dengan ketimpangan dan kesenjangan yang sangat tinggi. Selain itu, pengalaman historis negara-negara di kawasan ini dalam lima abad terakhir diwarnai dengan rezim oligarki yang sangat kuat ditambah dengan raksasa industri asing, seperti Amerika Serikat (AS) dan China berlomba-lomba untuk ‘menguasai’ kawasan ini. 
Amerika Serikat sejak tahun 1991 mencanangkan Free Trade Area of the Americas (FTAA) sebagai hemispheric economic integration  yang gagal merebut hati negara-negara Amerika Latin dan kandas di tahun 2005. Dengan gagalnya FTAA ini sekaligus mengurangi ketergantungan kawasan ini terhadap Amerika Serikat
Salah satu bentuk regionalisme di Amerika Latin terlihat dari terbentuknya Latin America Free Trade Area (LAFTA) dibentuk pada 1960-an melalui perjanjian yang ditandatangni di Montedeivo oleh Argentna, Brazil, Chili, Meksiko, Paraguay, Peru, dan Uruguan kemudian Bolivia, Kolombia, Ekuador dan Venezuela ikut bergabung.
Organisasi Regional yang lainnya adalah Mercado Comun del Sur atau MERCOSUR lahir dari perjanjian Ascuncion yang diamandemen kembali dalam perjanjian Ouro Perto, dimana sekarang beranggotakan Brasil, Argentina, Uruguay dan Paragua, Chili, Bolivia, Peru, kolombia dan Venezuela. Meskipun MERCOSUR muncul sebelum FTAA namun MERCOSUR muncul sebagai organisasi regional yang mandiri Sebagai organisasi regional yang tidak hanya terfokus pada perekonomian saja namun juga berusaha meningkatkan integrasi nilai dan budaya antar negara anggotanya sehingga menunjukkan nilai positifnya.
Selain organisasi diatas terdapat pula ALBA (Bolivarian Alliance for the Americas) merupakam kerja sama regional yang didirkan Venezuela dan Kuba di tahun 2004 dan beranggotakan 8 negara dikawasn Amerika Latin. ALBA berkomitmen untuk memajukan Amerika Latin tanpa intvensi asing, anti imperialisme dan kapitalisme.
Regionalisme Amerika Selatan juga warnai oleh Pembentukan Andean Community, Alianza Bolivarianapara los Pueblos de Nuestra America  dan Union de Naciones Suramericanas (Uni Bangsa-bangsa Amerika Selatan) yang disingkat Unasur pada tahun 2008, serta Comunidad de Estados Latino Americanos Caribenos (Komunitas Negara-negara Amerika Latin dan Karibia) disingkat CELAC ditahun 2011.
Perkembangan regionalisme di Kawasan Amerika Latin  tidak lepas dari peran MERCOSUR (Mercado ComĂșn del Sur) adalah blok perdagangan di Amerika Selatan yang dibentuk dengan tujuan untuk memudahkan pergerakan barang, jasa, modal, dan manusia di antara negara-negara anggotanya yaitu Brazil, Argentina, Paraguay, dan Uruguay dimana MERCOSUR adalah benteng melawan expansi AS.
Menurut saya proses regionalisme di Amerika Latin dapat dijelaskan melalui Teori System dengan pandangan Neorealisme dimana negara dengan power lebih kecil menggunakan institusi regional sebagai senjata perlawanan terhasap dominasi negara superpower seperi Amerika Serikat dan asumsi realis bahwa institusi internasional dibentuk dan dipengaruhi oleh kepentingan negara yang menjadi anggota dari institusi tersebut. 

Pendukung Regionalisme di Amerika Latin

            Regionalisme di Amerika Latin sangat dipengaruhi oleh perkembangan Institusi regional yang telah diuraikan sebelumnya disamping itu Regionalisme Amerika Latin juga didukung oleh faktor pendukung external khususnya Amerika Serikat. Perubahan dalam politik luar negeri Amerika Serikat mempengaruhi regionalisme di Amerika Latin dikarenakan posisi Amerika Serikat sebagai hegemon baik di regional Amerika maupun dalam lingkup global. Hal inilah yang mendorong masuknya liberalisme ke wilayah Amerika Latin dan menimbulkan kesadaran regional negara-negara dalam wilayah tersebut.
            Faktor kedua datang dari Republik Rakyat China, Cina merupakan saingan bagi organisasi regional di Amerika Latin termasuk Mercosur Sedangkan Cina memiliki pasar yang jauh kompetitif dibandingkan negara-negara Mercosur yang menjual sumber daya alam. Namun kompetisi antara Mercosur dan China dapat diminimalisir dengan keberadaan Amerika Serikat sebagai saingan baik bagi Mercosur maupun bagi China. Hal ini mendorong hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara China dengan potensi SDM-nya dan MERCOSUR dengan hasil alam mineral, minyak dan agrikulturnya.

Penghambat Regionalisme Amerika Latin


Hambatan muncul dari Perkembangan perpolitikan yang berdiri pada pandangan sosialis dan menentang liberalisasi perdagangan MERCOSUR terutama setelah Hugo Chavez terpilih kembali menjadi Presiden Venezuela dan Evo Morales sebagai Presiden Bolivia pada tahun 2006 dimana MEROCUR bertolak belakang dengan ALBA yang berusaha menerapkan Fair Trade serta masalah ekonomi antar negara anggota MERCOSUR yang menjadi halangan untuk melakukan integrasi yang sesungguhnya terutama dari Negara-negara besar seperti Brasil dan Argentina yang sering mengambil keputusan tanpa memperhitungkan existensi negara-negara anggota lainnya serta

Kesimpulan

            Berdasarkan uraian singkat di atas dapat disimpulkan bahwa proses menuju regionalisme sedang berjalan di Amerika Latin  baik MERCOSUR maupun ALBA meskipun bertentangan dengan dalam haluannya namun tetap bertuju meningkatkan kerja sama untuk kesejahteraan dan melawan raksasa industri asing, seperti Amerika Serikat (AS) dan China yang berlomba-lomba untuk ‘menguasai’ kawasan ini sejalan dengan hal tersebut saya optimis dengan munculnya Regionalisme di Kawasan Amerika Latin ke Arah Integritas yang lebih baik meskipun dalam perekembangannya mungkin masih jauh bila dibandingkan dengan Uni Eropa yang sudah sampai dalam kemapanan Economic Union nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar