Nama :
Ansor Budiman
Nim :
1302045098 (HI Reguler B)
Studi Pembangunan Negara Berkembang (resume singkat)
Dilatar belakangi oleh kenyataan dimana
kesenjangan kesejahteraan tetap saja terjadi sejak dianutnya Teori Pembagian Kerja
Internasional berdasarkan keuntungan komparatif setiap negara akan mendapatkan
keuntungan namun tetap saja sampai saat
ini tetap terjadi dikotomi antara negara maju yang industrialis dan negara
miskin yang agraris. Dalam menghadapi hal ini terdapat dua kelompok teori yang menjelaskan
bagaimana kemiskinanini terjadi. Kelompok pertama menuduh faktor internal dan
kedua adalah kelompok yang mempersoalkan faktor external sebagai penyebabnya. Penjelasan
dan kritikan dari beberapa teori tersebut adalah sebagai berikut.
Teori Modernisasi
Teori Harrod-Domar. “Tabungan dan Investasi”
tergabung dalam teori modernisasi sebagai teori yang masih dipakai sampai
sekarang. Evsey Domar dan Roy Harrold yang bekerja secara terpisah namun
mencapai kesimpulan yang sama yakni pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya
tabungan dan investasi sehingga masalah ekonomi pembangunan di negara ketiga
menurut teori ini disebabkan oleh minimnya modal yang tersedia. Berbeda dengan Teori Harrod-Domar, Max Weber
sebagai sosiolog dengan “etika protestan” mempersoalkan masalah manusia yang
dibentuk oleh nilai-nilai budaya disekitarnya dalam hal ini nilai-nilai agama,
kemajuan yang terjadi di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat pada awalnya
disebabkan adanya doktrin dalam ajaran protestan yang dikembangkan Calvin bahwa
salah satu cara untuk mengetahui apakah kita masuk surga atau neraka adalah
dengan keberhasilan kerja kita didunia yang sekarang ini. Faktor ini yang
menyebabkan mereka bekerja keras dengan sungguh sungguh sebagai pengabdian
untuk agama bukan harta semata namun Weber sendiri mengakui hal ini kemudian
berubah sebaliknya sementara etika protestan menjadi konsep umum yang tidak
berhubungan dengan agama, Robert Bellah juga menemukan hal serupa dengan agama
tokugawa di Jepang.
David Mclelland “Dorongan Berprestasi atau n
– Ach” sebagai seorang psikilogi sosial berasumsi bahwa sikap kita terhadap
pekerjaan adalah faktor terpenting dari sini ia menemukan konsep the need for
Achievment yang disingkat n-Ach. Meneliti dari zaman Yunani Kuno, Spanyol, dan
Inggris ia menemukan pertumbuhan ekonomi selalu didahului karya-karya sastra
yang mempunyai nilai n-Ach yang tinggi. Ia juga mengukur cerita anak-anak
sebanyak 1300 cerita dari 21 Negera yang beredar di tahun 1925 dan 1950 dan
hasilnya terdapat korelasi antara cerita dengan pemakaian listrik antara tahun
1925 – 1950. Sehingga dapat kita simpulkan keterbelakangan yang terjadi disuatu
negara disebabkan rendahnya N-Ach dari masayrakat dinegara itu sendiri.
Berbeda dengan sebelumnya W.W. Rostow
memberijan Lima Tahap Pembangunan dalam bukunya yang terkenal The Stages of
Economic Growth, A Non-Communist Manifesto (1960) ia berasumsi pembangunan
merupakan proses bergerak dalam garis lurus dari masyarakat terbelakang ke
masyarakat yang maju. Tahap yang pertama adalah Masyarakat Tradisonal, Kedua
adalah tahap Prakondisi untuk Lepas, ketiga adalah tahap Lepas landas, keempat
adalah Bergerak ke Kedewasaan, kemudian tahap terakhir adalah Tahap Zaman
Konsumsi Masal yang Tinggi.
Rostow
juga berbicara tentang perlu adanya wiraswastawan yang berani melakukan
pembaharuan namun ada kondisi-kondisi sosial yang dapat melahirkan wiraswastawan
ini yaitu adanya elit baru dalam masyarakat yang merasa diingikari oleh sistem masyarakat tradisional dam masayrakat
tratidional fleksibel untuk memperbolehkan warganya mencari kekayaan.
Bend
F. Hoselitz membahas “Faktor-Faktor Non-ekonomi” yang ditinggakan Rostow dalam
karyanya “Economic Growth and
Development: None economic Factors in Economic Development. Faktor non ekonomi
ini disebut sebagai faktor kondisi lingkungan yang harus dicari terutama dalam
aspek-aspek non-enkonomi dari masyarakat. Meskipun banyak dikatatakan masalah
utama pembangunan adalah modal namun masalah keterampilan kerja termasuk tenaga
wiraswasta yang tangguh juga sangat penting agar modal yang diperoleh dapat
produktif. Selanjutnya Alex dan David H. Smith juga berbicara entang pentingnya
faktor manusia sebagai komponen terpenting pembangunan lewat buku Becoming
Modern.
Teori Ketergantungan
Berbicara mengenai ketergantungan Andre Gunder Frank sebagai seorang ekonom
Amerika memiliki pandangan yang keras ia bahkan menolak pendapat kaum marxis dengan
teori pentahapan revolusi. Dalam teorinya ia mengembangkan konsep Presbich
tentang negara pusat-pinggiran menjadi negara metropolis dan satelit dimana ia
lebih banyak berbicara aspek politis. Negara-negara satelit saat ini merupakan
negara kalpitalis yang hanya
menguntungkan modal asing dan elit kaum borjuasi lokal sehingga diperlukan
perubahan langsung pada sosialisme. Hal berbeda diuraikan oleh Theotinio Dos
Santos yang membantah Frank dan memiliki asumsi moderat bahwa negara pinggiran
masih memiliki kemungkinan untuk berkembang jika behubungan dengan negara maju
namun jika negara maju kesulitan akan berimbas ke negara pinggiran namun
sebaliknya kesuilitan negara pinggiran tidak mempengaruhi negara maju. Ia juga
membedakan tiga bentuk ketergantungan yaitu ketergantungan kolonial yang
didominasi politik, Ketergantungan finansial-industrial dimana negara secara
politis merdeka namun dikuasai finansial-industrinya dan ketergantungan
teknologis-industrial dimana ketergantugan hanya terjadi melalui paten atau
penggunaan teknologi asing.
Dalam menuju ngeara industri ia mengemukakan
tiga hambatan yaitu Valuta asing, defisit neraca pedagangan dan adanya monopoi
teknologi dai negara pusat serta adanya masalah struktur prouksi yang mengalami
kesukaran dalam memasarkan barang-barangnya didalam negeri. Dengan demikian
tidak benar keterbelakangan disebabkan ekonomi negara-negara ini kurang menyatu
dengan kapitalisme tapi sebaliknya hambatan terbesar adalah karena negara ini
menyatukan diri dengan sistem internasional dan mengikuti perkembangannya.
Kapitalisme bukan kunci masalahnya tapi kapitalisme adalah penyebab timbulnya
masalah ini.
Bantahan terhadap Teori Ketergantungan
Salah satu kritik yang penting terhadap Teori
Ketergantungan adalah tentang kemungkinan pertumbuhan ekonomi melalui
industrialisasi di negara-negara pinggiran kritik ini sebenarnya diarahkan
kepada Paul Baran dan Frank yang menyatakan bahwa proses industrialisasi akan
dihambat karena elite yang dominan di negara pinggiran dimana pendapat ini
dibantah bukan hanya oleh kelompok sosial liberal tapi juga kaum marxis
penganut teori ketergantungan itu sendiri.
Bill
Waren melalui pengamatan empiris menyatakan bahwa pembangunan kapitalis
berhasil disejumlah negara-negara berkembang dan dalam artikelnya ia menunjukan
proses industrialisasi di negara dunia dan menadi kritik bagaimana teori
ketergantungan menjelaskannya. Salah serorang yang mencoba menjelaskannya
adalah Fernando Henrique Cardoso ia menulis pada tahun 1972 gejala pembangunan
dan ketergantungan memang bisa berjalan seiring yang ia sebut sebagai associated-dependent
development hal ini disebabkan oleh berubahnya bentuk ketergantungan yang
awalnya demi exploitasi barang mentah menjadi sistem produki multinasional
coorporation dengan adanya hak paten terhadap teknologi mereka dan pembangunan
yang terikut sertakan seperti ini menghadirkan ketimpangan pendapatan dan
menekankan pada produksi barang mewah yang tidak dibutuhkan berimplikasi pada
utang dan tingginya tingkat kemiskinan.
Ahli
lain yang juga menyatakan pendapatnya adalah Peter Evans dalam penjelasannya
bahwa mulanya modal asing bertujuan pada barang mentah dan menjual barang
industri mereka. Industri itu sendiri terdapat dinegara pusat karena sangat
beresiko bila ditempatkan di negara pinggirian namun perkembangan teknologi
membuat proses produksi dapat dipisah-pisahkan. Proses barang modal dinegara
pusat namun produksi barang konsumsi bisa dilakukan dimana saja oleh karena itu
terjadilah proses yang ia sebut dependent
development kemudian lahirlah apa yang disebut Evans sebgai Aliansi Tripel
yakni kerjasama antara modal asing, pemerintah negara pinggiran dan borjuasi
lokal. Pemerintah tentu membutuhkan peran modal asing dan akses pasar dunia
namun agar pemerintah tidak dituduh menjadi alat asing dilibatkanlah borjuasi
lokal dimana kerja sama pemerintah lokal dan modal asing bersifat kerja sama
ekonomi dan pemerintah dengan borjuasi lokal bersifat politis. Bahkan
menyatakan nasionalisme sebagai basis untuk masuknya asing dengan menggunakan
borjuasi lokal yang sebenarnya memanfaatkan juga demi kemanan dan
keberlangsungannya dinegara pinggiran.
Teori ketergantungan pada dasarnya setuju
dengan kekurangan modal dan ketiadaan keahlian dalam penyebab ketergantungan
tetapi faktor penyebabnya bukan dicari pada nilai-nilai tradisonal bangsa itu
namun pada proses imperialisme dan neoimperialisme yang menyedot surplus modal
dari pinggiran ke negara pusat. Salah satu kritik menarik datang dari kelompok
liberal Robert A. Packenham dimana ia melihat lemahnya teori ketergantungan
yang hanya menyalahkan kapitalisme bahkan konsep dari teori ketergantungan itu
sendiri tidak memiliki defnisi yang jelas dan dalam teori ketergantungan selalu
menganggap ketergantungan sebagai hal yang negatif dengan konsep dikotominya
sehingga teori ini dianggap kurang tajam untuk digunakan sebagai analisis.
Hal ini mendorong Christopher Case Dunn
(1975) mencoba melakukan kuantifikasi dalam konsep ketergantunga dimana ia
mengukur bagaimana investasi modal asing dan utang berpengaruh dalam
pertumbuhan ekonomi dimana ketiga hal ini menjadi variabel dalam penelitiannya
dan ia menyimpulkan memang ada pengaruhnya. Usahanya memang tidak terlalu
berhasil akibat terbatasnya aspek yang diukur namun usaha ini perlu untuk
dihargai.
Komentar datang dari Fernando Henrique
Cardoso yang tidak setuju dengan pengkuantifikasian konsep ketergantungan.
Perbincangan tentang masalah ketergantungan di negara-negara Amerika Latin
adalah untuk memahami bagaimana terjadinya proses keterbelakangan akibat yang
mana dari teori sosial khususnya struktural-fungsional yang ada belum dapat
memuaskan. Ada banyak hal yang tidak bisa dikuantifikasi dan Cardoso tidak
menyukai tradisi ilmu sosial Amerika Serikat yang menggunakan ketergantungan sebagai
teori dengan konsep-konsep yang bisa diuji, diukur dan bersifat a-historis
seakan-akan konsep ini bisa berlaku dalam situasi apapun dan kapanpun dan ia
lanjutkan juga kritiknya pada Chistopher Case.
Teori Liberal
Sebagaimana tertulis diatas keraguan tentang
Teori Ketergantungan juga datang dari Sanjaya Lall yang mana ia melihat bahwa
gejala kriteria ketergantungan juga terjadi di negara yang dianggap tidak
tergantung misalnya Kanada dan Belgia karena tingkat kemakmurannya yang begitu
tinggi. Hal senada datang dari Simon
Kusnetz bahwa beberapa negara dalam proses pembangunan menunjukan masalah
pendapatan namun itu hanya peralihan setelah mencapai tingkat ekonomi tertentu
kesenjangan ini akan berkurang. Teori Liberal tetap pada keyakinannya akan
modal dan investasi namun yang menjadi persoalan bagaimana faktor politik bisa
dimasukan dalam model mereka begitu juga bagaimana struktur sosial lokal bisa
dianggap universal kemudian macet dan sebagainya.
Bill Waren dalam kiritknya mengatakan bawha
dalam kenyataannya negara-negara yang tergantung menunjukan kemajuan dalam
pertumbuhan ekonomi dan proses industrialisasinya bahkan menunjukan bahwa
negara-negara yang tergantung sedang mengarah pada pembangunan mandiri dengan
demikian yang ditolak bukan hanya tesis Frank namun juga Cardoso dan Evans.
Untuk mendukung pendapatnya ia menunjukan data-data yang memperlihatkan setelah
perang dunia kedua anggapan adanya negara-negara pinggiran hanya ilusi semata.
Pendapat Waren cenderung a-hisoris dan dekat dengan ahli ilmu sosial liberal
namun ia berpendapat setelah kapitalisme berkembang diseluruh dunia (mencapai
titik jenuhnya) tahap perkembangan selanjutnya adalah menuju sosialisme.
Teori Artikulasi & Teori Sistem Dunia
Teori Artikulasi bertitik tolak dari konsep
formasi sosial dalam Marxisme, dikenal konsep cara produksi misal cara produksi
feodal, cara produksi kapitalis dan sebagainya dimana masing-masing cara
produksi mempunyai ciri yang berlainan namun sesungguhnya proses perlalihan
suatu cara produksi memakan waktu yang lama dan pada peralihan waktu tersebut
terjadi dua atau lebih campuran cara berproduksi. Inilah yang disebut formasi
sosial, bila dalam formasi sosial cara produksi feodal yang paling kuat maka
formasi sosial ini disebut formasi sosial feodal. Dalam masyarakat nyata
kombinasi unsur-unsur cara produksi tentunya berlainan, misalnya di Amerika
Serikat dan Jepang tentu formasi sosial yang ada adalah kapitalis namun unsur
feodal yang merupakan cara produksi tidak dominan jelas berbeda antara Jepang
dan AS, disinilah muncul konsep Artikulasi. Teori Artikulasi awalnya
dikembangkan para antropolog Perancis seperti Claude Meillassoux dan Pierre
Phiillipe Ray. Bagi Teori Artikulasi keterbelakangan di negara dunia ketiga
harus dilihat sebagai kegagalan kapitalisme untuk berfungsi secara murni karena
tiap negara tentunya mempunyai kombinasi cara produksi yang unik. Hal ini
membuat teori ini menjadi luwes untuk menjelaskan bagaimana keterbelakangan
maupun pembangunan di suatu negara.
Reaksi terhadap teori ketergantungan juga
datang dari Immanuel Wallerstein dengan Teori Sistem Dunia. Teori ini
sebenarnya sangat sederhana yaitu dulu dunia dikuasai sistem-sitem kecil dimana
antar sistem belum saling berhubungan kemudian muncul penggelembungan melalui
penaklukan Perkembangan tekhnologi
perhubungan kemudian menciptakan sistem perekonomian dunia yang menyatu, sistem
inilah yang disebut sistem dunia.
Dengan demikian problematika mengenai
ketertinggalan negara-negara dunia ketiga tidak dapat dilihat secaara sempit menggunakan
generalisasi yang kurang mapan dengan satu aspek pendekatan tertentu. Membahasnya
memerlukan pendekatan yang lebih kompleks dan mendalam karena setiap negara memiliki karakteristik
dengan dinamika faktor internal dan external yang berbeda-beda.
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)